Musirawasterkini.com – Direktorat Jendral Pengendalian Perubahan Iklim Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), memberikan penghargaan kepada Bupati Musi Rawas (Mura) H Hendra Gunawan sebagai pembina dan pendamping terbaik, dalam mendukung pelaksanaan Program Kampung Iklim (ProKlim) tingkat Kabupaten/Kota tahun 2020.

Prestasi ini menghantarkan Desa Suka Mulya Kecamatan Tuah Negeri menerima Tropy ProKlim Utama dalam Festival Iklim tahun 2020. Dengan dua prestasi tersebut, artinya Kabupaten Mura mendapat double winner sekaligus dalam Festival Iklim tingkat nasional tersebut.

Hal itu berdasarkan Surat Keputusan (SK) Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan SK.401/MENLHK/PPI.0/10/2020 tentang penerima penghargaan ProKlim tahun 2020. Prestasi tersebut tentu menjadi kebanggan tersendiri, pasalnya di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) hanya dua Desa yang mendapat penghargaan Proklim Utama, salah satunya Desa Suka Mulya Kabupaten Mura.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Mura, Teddy Lazuardy melalui Kabid Tata Lingkungan, Jalin Elsaprike mengatakan, penghargaan untuk Bupati Mura akan diberikan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, yang akan diwakili Pjs Bupati MUra H Ahmad Rizali secara daring yang direncanakan bakal dilakukan pada 28 Oktober 2020 mendatang. Sedangkan untuk Tropy ProKlim Utama untuk Desa Suka Mulya akan dilakukan pada 23 Oktober 2020 mendatang.

“Alhamdulillah Kabupaten Mura tahun ini mendapat Double Winner penghargaan dan Tropy ProKlim Utama lomba Festival Iklim tahun 2020 yang dilaksanakan oleh KLHK RI. Pertama untuk Bupati Mura, H Hendra Gunawan yang atas dedikasinya dan dukungan yang begitu kuat dalam pembinaan Desa Suka Mulya selama mengkuti Festival Iklim tahun 2020. Sehingga Desa Suka Mulya juga mendapat Tropy ProKlim Utaman,” kata Jalin, kepada Musirawas Ekspres, Rabu (21/10). 

Sebab menurutnya, tanpa dukungan dan pembinaan dari Bupati Mura, H Hendra Gunawan yang begitu antusias, tentunya sulit untuk mendapat penghargaan tersebut. Ia juga memberikan apresiasi kepada masyarakat Desa Suka Mulya yang sudah luar biasa melaksankan kegiatan dengan baik. 

Dikatakannya, berhasilnya Desa Suka Mulya meraih Tropy ProKlim Utama tersebut, karena memang Pemerintah Desa (Pemdes) yang sangat peduli terhadap lingkungan. Bahkan, di Desa Suka Mulya memiliki tradisi unik, yang menjadi pertimbangan oleh tim verifikasi, yakni dimana setiapmasyarakat luar yang akan menikahi gadis di Desa Suka Mulya, wajib untuk membawa dua pohon tanaman sebagai mahar adat. Lalu, ditaman di lokasi yang memungkinkan, seperti dipingiran sungai untuk mencegah abrasi.

“Desa Suka Mulya memang memiliki keunikan tersendiri dari desa-desa lainnya, selain mahar pohon sebagai hukum adat itu yang telah menjadi kearifan lokal. Jika hal yang sama itu diterapkan di 186 desa dan 13 kelurahan dapat dibayangkan tentu Kabupaten Mura bisa jadi daerah yang ramah lingkungan,” jelasnya.

Dalam hal ini sambung ia, DLH Kabupaten Mura sifatnya hanya sebagai pembina yang mendampingi Desa Suka Mulya melakukan hal-hal yang harus dilakukan untuk meraih prestasi tersebut melalui pemberdayaan. DLH Kabupaten Mura melakukan pendekatan dengan masyarakat setempat. Caranya, dengan membangun apa yang mereka punya, semua hukum ada dan kearifan lokal yang sudah dilakukan masyarakat ditingkatkan.

“Desa Suka Mulya juga menanamkan kepedulian lingkungan, kepada anak-anak yang bisa berbelanja kewarung dengan membawa sampah-sampah yang bisa didaur ulang yang bisa ditukar dengan jajanan. Kemudian Pemdes Suka Mulya memberdayakan anak-anak punk yang selama ini diangap para pencari kebebasan, dibina menjadi anak yang bermanfaat dengan melibatkan mereka dalam kepengurusan Kampung Iklim,” ungkapnya.

Ditambahkannya, Pemdes Suka Mulya juga menampung para anak yatim piatu, yang dibiaya dari hasil pengeloaan sampah. Sehinga, dalam melakukan penilaian sebagai kampung Proklim, Tim Pengendalian Perubahan Iklim (PPI) Dirjen Ekologi RI, sampai datang dua kali ke Desa Suka Mulya, untuk melakukan penilian ini.
“Tentunya, semua ini bisa berjalan dengan baik berkat arahan dari Bupati Mura ( H Hendra Gunawan, red). Karena, tampa ada arahan dari beliau tentu kampung Proklim ini tidak berjalan denagn maksimal,” tutupnya. (*)