www.musirawasterkini.com

MUSI RAWAS – Dari belasan pejabat publik di wilayah Kabupaten Musi Rawas (Mura), yang disuntik Vaksin Sinovac.

Namun, setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan (screaning), hanya ada empat penjabat publik yang bisa disuntik vaksin, sedangkan, sisanya tidak bisa divaksin lantaran terkendala kondisi kesehatan.

Diketahui empat pejabat publik disuntik diantaranya, Bupati Mura, H Hendra Gunawan, Kapolres Mura, AKBP Efrannedy, Kepala BNNK Mura, Hendra Amoer dan Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Mura, H Hermadi.

Kemudian, untuk pejabat publik lainnya tidak bisa disuntik vaksin karena riwayat penyakit, hipertensi (darah tinggi), diabetes (kencing manis) dan lain-lain.

Adapun pejabat tersebut diantaranya, Ketua DPRD Mura, Azandri, Wakil Ketua I DPRD Mura, Firdaus Cik Ola, Asisten I Setda Mura, H Heriyanto, Asisten II Setda Mura, H Aidil Rusman.

Kemudian, Plt Kepala Dinkes Mura, H Ristanto Wahyudi, Kasat Pol PP Damkar, Marsono, Sekretaris Dinkes Kabupaten Mura, M Nizar, Ketua FKUB Mura, H Misbahul Arifin dan Gufron perwakilan MUI Kabupaten Mura.

Plt Kepala Dinkes Mura, H Ristanto Wahyudi melalui Kabid P2P, Edwar Zuliyar mengatakan bahwa dari belasan penerima vaksin setelah dilakukan screaning hanya ada empat yang bisa disuntik vaksin.

Adapun empat pejabat itu yakni, Bupati Mura, H Hendra Gunawan, Kapolres Mura, AKBP Efrannedy, Kepala BNNK Mura, Hendra Amoer dan Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Mura, H Hermadi.

“Namun, sisanya belum bisa disuntik vaksin, dikarena ada riwayat penyakit hipertensi dan diabetes serta penyakit bawaan lainnya, setelah dilakukan screaning,” kata Edwar sapaanya kepada awak media.

Edwar menjelaskan, selanjutnya apabila pejabat tersebut penyakitnya seperti hipertensi tidak permanen maka akan bisa dilakukan suntik vaksin kembali.

“Jadi, nanti apabila akan kembali dilakukan suntik vaksin kembali, keadaan pejabat sudah membaik maka bisa dilakukan suntik vaksin,” jelasnya.

Kembali ia menjelaskan, sedangkan mengenai untuk tenaga kesehatan (Nakes) besok, Selasa (2/2/2021), akan disuntik vaksin di 21 Puskesmas di Kabupaten Mura.

Hanya saja tidak dilakukan screaning, lantaran semua nakes sudah masuk data base untuk penerima vaksin awal.

Ada sekitar, 2300 lebih nakes yang akan di vaksin, maka dari itu ini akan berkelanjutan mulai, Selasa (2/2/2021) hingga Jumat (5/2/2021).

“Namun, pada, Minggu (14/2/2021), akan dilakukan kembali penyuntikan vaksin yang kedua,” ucap Edwar.

Disinggung mengenai jenis vaksin apakah ada perbedaan yang diberikan kepada penjabat, nakes dan masyarakat?

“Jenis vaksin semuanya sama, jenis Vaksin Sinovac, tidak ada perbedaan baik merek, hingga masa berlaku bisa digunakan,” tegas Edwar.

Sementara itu, dalam kesempatan itu, Bupati Mura, H Hendra Gunawan mengatakan bahwa bersyukur Mura melaksanakan vaksin mengucapkan terima kasih kepada tenaga medis Puskesmas Muara Beliti telah membantu sekaligus fasilitasi pelayanan dalam penyuntikan vaksin.

“Selain itu, mengenai protap kesehatan juga diterapkan dengan sangat baik, artinya pelayanan petugas kesehatan sangat luar biasa,” kata H2G sapaanya.

H2G menjelaskan, dengan melakukan pencanangan vaksinasi covid 19 ini, bisa menambahkan keyakinan masyarakat, tidak diragukan lagi oleh masyarakat.

Sebab, secara pribadi setelah dilakukan vaksin tidak ada efek samping baik pusing dan kendala lainnya mungkin dikarenakan petugas yang menangani sangat profesional.

Karena usai disuntik selama 30 menit menunggu hasil reaksi sambil mendengarkan ulasan manfaat dan gunan dari vaksin tersebut.

“Hanya saja, saat di screaning petugas, harus menjawab pertanyaan dan transfaran. Pastinya ini semua dilakukan untuk melakukan penekanan covid 19 (corona), di Mura,” tutupnya.

Sementara itu, Kapolres Mura, AKBP Efrannedy salah satu pejabat yang disuntik vaksin mengatkan bahwa dirinya orang pertama kali di vaksin di Mapolres Mura, dirinya mengaku usai di vaksin tidak ada efek samping atau kendala.

“Biasa saja, tidak ada pengaruh, maka dari itu masyarakat jangan takut, jangan ragu, bahkan saat di suntik vaksin tidak terasa, apalagi ditambah petugas medis yang menangani sangat profesional,” kata Kapolres.

Kapolres menjelaskan, namun ditekankan kepada masyarakat yang akan disuntik vaksin jangan takut dan gugup, berikan informasi yang sejujurnya dan jelas saat screaning menjabat pertanyaan oleh tim medis.

“Dan apabila menjawab dengan jelas, maka tidak akan ada efek samping ataupun pengaruh setelah disuntik vaksin,” jelas AKBP Efrannedy.

Disinggung bagaimana kesiapan personel sendiri apakah siap di vaksin?

“Pastinya, saya sebagai kapolres, sudah divaksin, dan untuk jumlah personel sendiri ada 495 personel baik polres dan polsek, menyatakan siap untuk disuntik vaksin,” tegas Kapolres.

Kemudian, Dandim 0406 MLM, Letkol Inf Erwinsyah Topan menambahkan, hal ini merupakan sebagai bentuk menyakinkan masyarakat untuk disuntik vaksin apalagi vaksin ini aman terbukti dari BPOM dan MUI.

“Jadi, masyarakat tidak perlu khawatir dan jangan takut di vaksin, karena sebelum di vaksin akan dilakukan screaning terlebih dahulu,” kata Letkol Inf Erwin sapaanya.

Latkol Inf Erwin menjelaskan, mengenai untuk personelnya sendiri siap untuk di vaksin hanya saja masih menunggu perintah dan kemampuan dari pemerintah.

“Ada, 312 personel Kodim itu diluar PNS, kita menunggu dan melihat kemampuan pemerintah juga, yang pastinya siap di vaksin,” tutupnya. (Rls/AH)