Musirawasterkini.com – Tim Forensik Polda Sumsel bersama Polres Lubuklinggau melakukan pembongkaran kubur sekaligus otopsi terhadap jasad Abdie Hakim Perdana alias Dedek (15), Senin (16/11), guna memastikan penyebab tewasnya Dedek yang diduga menjadi korban pembunuhan.

Informasi yang diperoleh awak media, di lokasi tempat korban Abdie Hakim Perdana alias Dedek (15) dikuburkan oleh pelaku pembunuhnya, berada tidak jauh dari Bandara Silampari, Kelurahan Air Kuti, Kecamatan Lubuklinggau Timur I. Tepatnya di areal kebun karet milik warga di sisi kiri landas pacu (runaway) Bandara.

Namun untuk ke lokasi harus melalui jalan tanah dan memutar melalui jalan baru di Simpang Periuk, juga bisa melalui Jalan KBS dan Jalan Bima Marga Mulya. Sedangkan untuk masuk ke jalan lama, harus melewati areal perkebunan yang ditumbuhi semak belukar.

Selain itu, bisa juga di akses melalui Kelurahan Perumnas Rahma dan melintasi Kantor Camat Lubuklinggau Selatan I, terus ke pabrik es hingga ke kebun karet tempat jasad korban Dedek dikubur pelaku pembunuhnya.

Di lokasi korban Dedek dikubur, sama sekali tidak terlihat bekas gundukan tanah atau galian, yang diperkirakan sudah rata, mengingat waktu korban dikuburkan disana diduga sudah setengah bulan lamanya.

H Supriadi, mantan Lurah Kelurahan Marga Mulya mengatakan, lokasi tersebut memang jarang dilintasi warga, karena merupakan jalan lama.

“Ini jalan lama. Kami tidak menyangka ada korban pembunuhan dikubur di sini,” ujarnya, saat ditemui awak media di lokasi.

Warga lainnya yang hendak mencari ikan di rawa dekat lokasi, menjelaskan hal senada. “Saya memang sudah lama tidak mencari ikan di sini, kalau kemarin-kemarin ke sini, kalau tercium baunya,” kata warga tersebut, Senin (16/11).

Bahkan ia mengaku sama sekali tidak mengetahui adanya peristiwa pembunuhan itu. “Saya rencana hendak menjala ikan,” katanya sambil menunjukkan jala yang dibawanya.

Sementara itu, beberapa keluarga dan kerabat korban Abdie Hakim Perdana alias Dedek (15), terlihat menyaksikan proses penggalian kuburan dan otopsi yang dilakukan tim Forensik Polda Sumsel dan Polres Lubuklinggau, Senin (16/11).

Salah seorang kerabat korban, Toto mengatakan pihak keluarga dari Kelurahan B Srikaton Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas sengaja datang untuk melihat langsung.

“Kami ingin memastikan sekaligus menyaksikan dimana lokasi Dedek dibunuh dan dikuburkan,” jelasnya.

Diakui setelah selesai proses otopsi, Dedek akan langsung dibawa ke rumah duka di Jalan Kartini RT. 14 Kelurahan B Srikaton, Kabupaten Musi Rawas, kemudian langsung dimakamkan dengan layak.

Ia menegaskan, untuk kelanjutan kasus ini pihaknya secara hukum menyerahkan semuanya kepada pihak kepolisian dan meminta untuk mengusut kasus pembunuhan keji secara tuntas, apalagi diketahui pelaku adalah teman korban.

Sementara sebelumnya Meli ibunda almarhum Dedek kepada awak media Swarnanews.co.id mengaku sangat terpukul atas apa yang menimpa putranya.

“Saya tidak merasakan perasaan ganjil, firasat buruk atau curiga, saat Dedek pamit pergi. Hanya jika dikatakan sebagai pertanda anak bayi Saya terasa rewel dan sering menangis sebelum peristiwa naas menimpa Dedek”, tutur Meli dengan raut muka sangat sedih.

Meli juga menceritakan sebelum pamit pergi Dedek sempat mintak tambahan uang sebesar Rp15 ribu kepadanya.

“Saya sempat menanyakan apa uangmu habis nak, Dedek jawab masih ada tapi Ia khawatir tak cukup”, kenang Meli.

Saat pergi Dedek menggunakan motor jenis Honda Beat, merupakan motor yang biasa dipakai ibunya kerja. Sedangkan motor yang biasa dipakai Dedek sekolah dan beraktivitas jenis Honda Scoopy tak dipakainya.

Masih menurut Meli, Dedek pergi pada Minggu 1 November 2020, sekira usai waktu shalat Ashar. Karena sampai Senin malam Dedek tak juga kembali, salah satu putri Meli sempat kirim rekaman pesan pada aplikasi WhatsApp kepada Dedek agar segera pulang.

Tapi anehnya kata Meli, pesan hanya contang satu pertanda handphone milik Dedek tak aktif lagi.

Meli juga menceritakan bahwa Dedek tak biasanya bermalam di rumah teman sampai sekian lama. Pernah juga hanya satu malam bermalam di rumah temannya itu juga tak jauh dari kediamannya.

Biasanya jika bermalam ke rumah teman akrabnya memakai baju jenis sweater. Sedangkan saat pergi terakhir kali sebelum dinyatakan hilang Dedek tampak berpakaian biasa tidak untuk persiapan untuk menginap.

Hal itu juga dikatakan Dedek pada ibunya, bahwa Ia akan pergi sebentar dan segera kembali.

Baik ibunya juga pamannya bernama Aan menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada aparat penegak hukum. Agar dapat mengungkapkan kasus pembunuhan sadis ini dengan seadil-adilnya.

Sebelumnya pihak keluarga korban juga berharap agar segera proses pembongkaran kuburan serta otopsinya jenazah Dedek dilaksanakan aparat kepolisian. Sehingga Dedek bisa dimakamkan secara layak.

“Jika jenazah sudah kami terima dan dimakamkan secara layak, jadi sedikit plong perasaan kami”, pinta Meli. (*)